Kamis, 05 November 2015

Kabut Asap Menyelimuti Kotawawringan Barat

    Hampir lebih dari 1 bulan wilayah Kotawaringin Barat diselimuti kabut asap. Kabut asap di Kotawaringin Barat diakibatkan oleh pembukaan lahan dengan cara membakarnya, dan karena faktor alam seperti musim kemarau. Sulitnya untuk mendapatkan air pada musim kemarau menyebabkan kebakaran makin meluas dan mengakibatkan polusi berupa asap. Bencana ini menyebabkan diundurnya jam masuk sekolah dan penundaan (delay) pada sejumlah penerbangan ke Pangkalan Bun.




"Kabut asap terus ada. Pesawat di bandara delay. Tadi harusnya (maskapai) Kalstar landing jam 16.30 WIB, ini baru saja landing di Pangkalan Bun jam 22.30 WIB," ujar Danlanud Iskandar Pangkalan Bun, Letkol Pnb Jhonson Simatupang saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (21/10/2015).
Kabut asap juga membuat jarak pandang menurun. Kurangnya jarak pandang menyebabkan rawannya terjadi kecelakaan. Kabut asap tidak hanya mempengaruhi bidang transpotasi.  Banyak sekolah diliburkan disebabkan kabut asap yang semakin tebal hari demi hari. Kabut asap sangat mengganggu aktifitas belajar.

Pemerintah daerah akhirnya turun tangan dengan membuat hujan buatan. Upaya menebar benih hujan buatan mulai dilakukan di wilayah Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur, Minggu (20/9) siang. Pesawat CN-295 yang terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma menabur garam di ketinggian 10 ribu kaki. Usaha penaburan benih hujan buatan tergantung dengan kondisi awan yang ada di langit Kobar.

Dengan upaya ini saya harapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan kabut asap di wilayah Kotawaringin Barat khusus nya Pangkalan Bun.




0 komentar:

Posting Komentar