Senyawa memiliki
sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Misal, dua atom
hidrogen dengan satu atom oksigen dapat bergabung membentuk molekul air (H2O).
Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan mudah terbakar, sedangkan
oksigen adalah gas yang terdapat di udara yang sangat diperlukan tubuh
kita untuk pembakaran. Tampak jelas bahwa sifat air berbeda dengan sifat
hidrogen dan oksigen. Contoh lain senyawa adalah garam dapur (NaCl).
Garam dapur disusun oleh unsur natrium dan unsur klor. Natrium memiliki
sifat logam yang ringan, sedangkan klor adalah suatu gas beracun. Dua
unsur tersebut digabung membentuk garam dapur berupa mineral yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita. Senyawa termasuk zat tunggal yang tersusun
dari beberapa unsur dengan perbandingan massa tetap. Di alam ini
terdapat kurang lebih 10 juta senyawa. Air (H2O)
merupakan senyawa paling banyak terdapat di alam. Bagaimanakah tata
cara penulisan senyawa? Senyawa dituliskan dalam wujud rumus kimia.
Rumus kimia adalah zat yang terdiri dari kumpulan lambang-lambang unsur
dengan komposisi tertentu. Komposisi tersebut berupa bilangan yang
menyatakan jumlah atom penyusunnya (angka indeks). Misal, suatu senyawa
terdiri dari atom unsur natrium (Na) dan atom unsur klor (Cl). Jika
angka indeks masing-masing atom unsur adalah 1 dan 1, maka rumus kimia
senyawa yang dibentuk sebagai berikut :
Angka indeks Na = 1, angka indeks Cl = 1, Jadi rumus kimia senyawa tersebut adalah NaCl ( Natrium klorida ).
Angka indeks Na = 1, angka indeks Cl = 1, Jadi rumus kimia senyawa tersebut adalah NaCl ( Natrium klorida ).
Rumus kimia dapat berupa rumus molekul dan rumus empiris. Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan jumlah atom
yang menyusun zat. Misal, C2H4 (Etena), H2O (air). Rumus
empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan terkecil jumlah
atom–atom pembentuk senyawa. Misal, rumus kimia C2H4, maka rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2 . Joseph
Lonis Proust (1754~1826) seorang ilmuwan dari Perancis mengemukakan
hukum perbandingan tetap atau sering dikenal dengan
hukum Proust, yaitu : perbandingan berat unsur-unsur penyusun senyawa adalah tetap.
hukum Proust, yaitu : perbandingan berat unsur-unsur penyusun senyawa adalah tetap.
Eksperimen yang dilakukan Proust adalah reaksi antara unsur hidrogen dan oksigen sehingga terbentuk air (H2O). Dari percobaan yang dilakukan oleh Proust ditarik kesimpulan bahwa:
- Air tersusun dari oksigen dan hidrogen dengan perbandingan massa unsur oksigen banding hidrogen adalah 8 : 1
- Jumlah zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap. Jika perbandingan antara oksigen dengan hidrogen tidak 8 : 1, maka dalam reaksi terdapat unsur yang tersisa (oksigen ataupun hidrogen).
Hukum kekekalan massa menyatakan, bahwa massa zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi adalah tetap.
0 komentar:
Posting Komentar